- Pengertian Definisi
- Definisi Berasal dari kata Latin definire : menandai batas-batas pada sesuatu menentukan batas, memberi ketentuan atau batasan arti.
- Sebuah pernyataan yang memuat penjelasan tentang arti suatu term.
Definisi terdiri atas 2 bagian :
- Bagian pangkal (definiendum) : Istilah yang harus diberi penjelasan.
- Bagian Pembatasan (definiens) : Uraian mengenai arti dari bagian pangkal.
Macam-macam Definisi
Prinsip-prinsip Penalaran
Prinsip Identitas
- “sesuatu hal adalah sama dengan halnya sendiri”
- Sesuatu yang disebut A maka sama dengan A yang dinyatakan itu sendiri bukan yang lain.
Prinsip Kontradiksi
- “sesuatu tidak dapat sekaligus merupakan hal itu dan bukan hal itu pada waktu yang bersamaan”
- Sesuatu tidaklah mungkin secara bersamaan merupakan A dan non-A.
Prinsip Eksklusi Tertii
- “sesuatu jika dinyatakan sebagai hal tertentu atau bukan hal tertentu maka tidak ada kemungkinan ketiga yang merupakan jalan tengah.”
- Sesuatu X mestilah A atau non-A, tidak ada kemungkinan ketiga.
Proposisi Kategoris
Proposisi kategoris adalah suatu pernyataan yang terdiri atas gubungan dua term sebagai subjek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah
*Predikat (P) menerangkan Subjek (S)
Silogisme Kategoris
Silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi yang berlainan untuk menurunkan kesimpulan sebagai proposisi ketiga.
Term Minor: pengertian yang menjadi subjek(S) kesimpulan. > Premis Minor
Term Mayor: Pengertian yang menjadi predikat(P) kesimpulan. > Premis Mayor
Contoh:
*Jika salah satu premis negatif, maka kesimpulannya harus negatif.
*Jika salah satu premis negatif dan partikular, maka kesimpulannya negatif dan partikular
*Jika salah satu premis partikular, kesimpulannya partikular
Silogisme yang tidak mengikuti hukum-hukum silogisme disebut silogisme tidak beraturan atau silogisme tidak berstandar, yaitu:
- Entimema. suatu bentuk silogisme yang hanya menyebutkan premis atau kesimpulan saja atau keduanya, tetapi satu premis tidak dinyatakan.
- Epikheirema. silogisme yang salah satu atau kedua premisnya disertai dengan alasan.
- Sorites. silogisme yang premisnya saling berkaitan lebih dari dua proposisi, sehingga kesimpulannya berbentuk hubungan antara satu term proposisi pertama dengan salah satu term proposisi terakhir yang keduanya bukan term pembanding.
- Polisilogisme. bentuk penyimpulan berupa perkaitan silogisme, sehingga kesimpulan silogisme sebelumnya selalu menjadi premis pada silogisme berikutnya.
Contoh 1:
Pr 1 : Semua ahli logika adalah ahli matematika.
Pr 2 : Beberapa filsuf bukan ahli matematika.
Konkl : Beberapa filsuf bukan ahli logika.
Contoh 2:
Pr 1 : Semua mahluk hidup bergerak.
Pr 2 : Semua binatang adalah mahluk hidup.
Konkl : Semua binatang bergerak.
Contoh 3:
Pr 1 : Semua laba-laba berkaki delapan.
Pr 2 : Tidak ada serangga yang berkaki delapan.
Konkl : Tidak ada laba-laba yang serangga.
Contoh 4:
Pr 1 : Semua pencinta damai adalah orang yang anti perang.
Pr 2 : Tidak ada Jenderal yang cinta damai.
Konkl : Tidak ada Jenderal yang anti perang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar